Di awal tahun 2011 mendatang bisnis server pulsa akan menghadapi ancaman
sekaligus tantangan baru, ada serangkaian kebijakan baru yang akan diterapkan
oleh operator terutama 'si merah' dan 'si biru' kepada para dealernya yang akan
memiliki dampak langsung dan tidak langsung serta dampak jangka pendek dan
jangka panjang kepada para server player. Kebijakan ini dikenal dengan istilah
hard cluster.
Sejak dari isyu sampai realisasinya di depan mata banyak diantara kita ramai
membicarakannya, tapi mungkin karena informasi yang kita dapat tentang kebijakan
ini cukup minim kadang pembicaraan kita menjadi bias. Sebagian merasa
tenang-tenang saja bahkan merasa operator tidak akan menerapkan kebijakan ini,
sebagian lagi mungkin panik dan justru bingung apa yang harus diperbuat.
Sikap yang lebih tepat baiknya mungkin memperjelas apa itu hard cluster, apa
alasan operator menerapkan kebijakan ini, apa dan seberapa besar dampaknya,
bagaimanakah kira-kira solusinya dsb...
Hard Cluster sebenarnya adalah tahapan lebih lanjut dari clusterisasi yang sudah
dilakukan sekarang. Saat ini 'si biru' sudah melakukan clusterisasi dengan
membagi area seluruh Indonesia menjadi 192 cluster serta melakukan geolocking
untuk chip masing-masing agar chip tersebut hanya dapat digunakan pada cluster
yang sudah ditentukan saja.
Setiap dealer 'si biru' diberi area garapan masing-masing dengan harapan agar
fokus menggarap clusternya. Tujuan clusterisasi sampai tahap ini adalah agar
dealer dari suatu operator bisa fight dengan dealer dari operator yang lain
dalam menggarap areanya dan tidak bersaing dengan dealer sesama operator.
Sebelum ada cluster bisa jadi ada area yang diperbutkan oleh beberapa dealer
dari satu operator sementara ada area lain yang justru tidak ada yang
menggarapnya.
Tepat 1 januari 2011 'si merah' akan segera mengikuti langkah 'si biru' dengan
konsep yang boleh dibilang sama. Awalnya info yang beredar kebijakan
clusterisasi 'si merah' akan diberlakukan pada kwartal ke-2 namun kenyataanya
justru dipercepat, setidaknya itu yang tersirat dan tersurat dari hasil meeting
nasional para dealer 'si merah' kamis kemarin di Jakarta. Bahkan saking ingin
kebijakan ini segera bisa diimplementasikan dilakukanlah amandemen beberapa
pasal dalam PKS antara 'si merah' dengan para dealernya.
Januari sampai Maret tahapan 'si merah' adalah dominasi supply, tahapan awal ini
para distributor diminta untuk menjual stok ke reseller dan server di clusternya
masing-masing belum memperhitungkan kemana stok tersebut akan dijual. Targetnya
adalah 80% di cluster dan toleransi 20% di luar cluster, dalam tahap ini
clusternya boleh dibilang masih 'banci' karena chip mkios masih bisa jika ingin
dipake diluar cluster dealer yang sudah ditentukan.
Tahap selanjutnya adalah konsolidasi channel dimana cluster-cluster dealer sudah
dipastikan dan ditetapkan, di tahap ini mungkin sudah ada geolocking chip mkios
hanya bisa digunakan di cluster yang sudah ditentukan dealernya. Pengisiannya
masih bisa ke nomer diluar cluster.
Sekitar Juni-Juli barulah hard cluster akan diberlakukan. Apa sich hard cluster
? Mungkin ini hanyalah istilah, akan tetapi maksudnya adalah pemberlakuan
kebijakan dimana chip yang melakukan pengisian (A number) harus diposisi cluster
yang sama dengan yang diisi (B number). Teknik yang digunakan sampai tahap ini
adalah pembacaan BTS B number pada saat dilakukan pengisian, jadi bukan membaca
HLR lagi.
Apa sich tujuannya ? Tujuannya adalah agar operator bisa mendistribusikan
stoknya secara lebih presisi sesuai dengan kebutuhan cluster masing-masing.
Kebutuhan stok di tiap cluster dapat dihitung. Selama ini operator mengalami
kesulitan untuk mendapatkan data berapa sebenarnya kebutuhkan real di tiap
cluster karena barang yang ada di cluster tersebut sering dijual melalui server
ke cluster lain lewat h2h dsb.
Apakah mungkin ini dilakukan ? Jawabannya dengan sistem yang dimiliki (baca :
amdocs) 'si biru' dan 'si merah' sangat mungkin dilakukan. Jika B number berada
diluar cluster A number berarti terjadi pengisian outer cluster. Nah pengisian
outer cluster inilah yang nantinya akan dibatasi dengan metode dan perhitungan
tertentu yang diterapkan kepada para distributor.
Khusus 'si biru' sudah ujicoba ICS (Intelligent Canvasser System). Ke depannya
setiap sales dealer 'si biru' akan dilengkapi alat semacam GPS yang wajib
digunakan agar pihak XL bisa memastikan sales ybs benar melakukan kunjungan ke
Retail Outlet yang sudah ditentukan. Kalo ke server gimana ya, ada puluhan chip
ngumpul di satu lokasi
Contoh :
1. Nomer HLR Makasar sedang berada di Kota Surabaya dan melakukan pengisian
pulsa di Kota Surabaya ini tidak ada masalah
2. Nomer HLR Jakarta sedang berada di kota Bandung dan pulsa diisi dari Jakarta,
ini terkena outer cluster
Perbedaan konsepnya dengan sistem regionalisasi adalah :
1. Regionalisasi cenderung membagi berdasarkan propinsi, gabungan propinsi atau
kepulauan sedangkan clusterisasi cenderung membagi berdasarkan gabungan beberapa
kecamatan, kota/kabupaten atau gabungan kota/kabupaten. Artinya cakupan
wilayahnya semakin kecil.
2. Regionalisasi dideteksi berdasarkan HLR masing-masing nomer, sedangkan
clusterisasi berdasarkan BTS dimana B number berada pada saat dilakukan
pengisian.
Di kalangan server player sepertinya belum ada software pulsa yang bisa membaca
BTS dimana nomer yang akan diisi berada. Tentunya perlu modifikasi dan bantuan
data dari operator untuk menyesuaikan dengan kebijakan ini.
Mungkin ada yang bertanya, apakah mungkin operator bisa dan berani melakukan
block by system terhadap pengisian nomer di luar cluster ?? Kalo bisa ya jelas
bisa meskipun membutuhkan resource yang berat untuk melakukannya, kalo berani
ini yang masih tanda tanya, tapi pendapat pribadin saya operator akan memilih
bermain save dengan tidak melakukan block by sistem cukup dengan 'menekan' ke
para dealernya dengan ancaman pemotongan komisi/bonus.
Sampai sini saya hanya berbicara tentang penjelasan hard cluster, mudah-mudahan
kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas meskipun belum membicarakan
dampak kepada semua stakeholder di setiap layer yang ada seperti dealer, server
player, agen/reseller mobile, konter pulsa, developer software. Kita juga belum
bicara pemecahan serta alternatif solusinya. Karena membicarakan dua hal ini
perlu disamakan pemahaman tentang hard cluster terlebih dahulu.
Salam Aspindo !
No Comments
Kebijakan Hardcluster Pada 2011
.