(Foto: thinkstock)Illinois, AS, Tidak perlu berkecil hati bila sering mengalami gatal-gatal setelah makan seafood, atau bersin-bersin saat cuaca dingin. Meski kadang menyusahkan, alergi terhadap sesuatu ternyata bisa menurunkan risiko kanker otak pada penderitanya.
Hubungan antara alergi dengan risiko terkena glioma diungkap dalam sebuah penelitian di University of Illinois, Chicago. Makin banyak punya alergi, makin rendah risiko seseorang untuk terkena jenis kanker yang menyerang otak dan tulang belakang tersebut.
Dalam penelitian tersebut, para ahli melibatkan 419 pasien rumah sakit yang menderita glioma dan 612 pasien yang tidak menderita glioma. Para pasien diminta menjawab pertanyaan seputar alergi yang dimilikinya dan obat antialergi apa saja yang dikonsumsi.
Meski belum dapat menjelaskan bagaimana keduanya bisa saling berhubungan, para ahli memastikan hal itu tidak dipengaruhi penggunaan obat-obatan antialergi. Berdasarkan hasil penelitian, tidak ada perbedaan risiko glioma antara penderita alergi yang mengkonsumsi obat dengan yang tidak.
Karena itu, tidak ada anjuran bagi penderita untuk menghentikan obat-obatannya jika tujuannya hanya untuk menurunkan risiko kanker otak. Namun jika memungkinkan, konsumsi obat-obatan boleh dikurangi dengan cara menghindari faktor-faktor pemicu alergi.
Pemicu alergi ada bermacam-macam, mulai dari cuaca, makanan, debu hingga binatang peliharaan. Seperti dikutip dari AOL Health, Kamis (10/2/2011), reaksi alergi juga bervariasi, mulai dari yang agak ringan seperti mata merah, gatal-gatal di kulit dan bersin-bersin hingga yang lebih berat misalnya demam.
Meski belum diketahui pasti bagaimana alergi dan risiko kanker otak bisa saling berhubungan, beberapa ahli mencoba berspekulasi. Ahli alergi dari New york, Cliff Bassett menduga risiko kanker otak berkurang karena penderita alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang hiperaktif sehingga mampu melawan sel kanker.
sumber : detikhealt
No Comments
Orang yang Sering Alergi Lebih Jarang Kena Kanker Otak
.