Goyang India Polisi Muda
Tugas sebagai polisi, apalagi di korps paramiliter Brigade Mobile, memang penuh tekanan. Berbeda dengan polisi lainnya, Korps Brimob dibebani fungsi untuk mampu menangani situasi darurat. Misalnya menangani kejahatan yang melibatkan senjata api, atau yang dalam menghadapinya dibutuhkan gerak cepat.
Polisi juga manusia, tentu butuh penyaluran akan hasrat seni--yang jelas dimiliki semua manusia. Ingat, seni adalah yang membuat manusia tetap menjadi manusia.
Maka, kita tak perlu bereaksi negatif melihat video yang sedang marak di jejaring sosial kita ini, video yang berisi aksi seorang anggota Korps Brimob (terlihat dari logo di bahu kanan sang petugas) yang menari sambil menirukan sebuah lagu India. Gayanya kocak dan segar. Simak videonya.
Lagu India itu aslinya berjudul "Chaiyya Chaiyya", dinyanyikan oleh Sukhwinder Singh dan Sapna Awasthi. Lagu ini muncul di film Dil Se (1998) yang dibintangi Shahrukh Khan dan Malaika Arora. Pengarah musiknya adalah AR Rahman, yang lalu memenangi Oscar pada 2009 lewat aransemen musik dan lagu-lagu di Slumdog Millionaire (2008).
Polri Benarkan Foto Seksi yang Beredar Itu MD
Mabes Polri telah menangkap dan menahan seorang manajer Citibank berinisial MD dalam kasus pembobolan dana nasabah Rp17 miliar. Inisial MD yang beredar di sejumlah situs forum disebutkan berasal dari nama Malinda Dee.
"Iya itu (fotonya)," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2011. Ketika itu sejumlah wartawan menunjukkan foto yang beredar di internet yang diduga MD.
Kepolisian juga sudah menetapkan tersangka lain dalam kasus ini, yakni D. Selain itu juga masih ada tersangka lainnya. "Masih ada yang dikejar," kata Anton.
Kata Anton, MD berposisi sebagai seorang manajer di Citibank, sementara itu D berposisi sebagai teller yang membantu MD menggelapkan dana nasabah Citibank.
MD yang berusia 47 tahun itu dijerat dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang. MD diduga sengaja melakukan kejahatannya dengan mengaburkan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa slip transfer penarikan dana pada rekening nasabahnya dengan dibantu tersangka D.
Sementara ini lebih dari Rp17 miliar dana nasabah Citibank telah digelapkan MD. Sejauh ini, penyidik Polri telah memeriksa saksi sebanyak 13 orang terdiri dari karyawan bank dan tiga korban selaku pelapor. (umi)
• VIVAnews Kata Anton, MD berposisi sebagai seorang manajer di Citibank, sementara itu D berposisi sebagai teller yang membantu MD menggelapkan dana nasabah Citibank.
MD yang berusia 47 tahun itu dijerat dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang. MD diduga sengaja melakukan kejahatannya dengan mengaburkan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa slip transfer penarikan dana pada rekening nasabahnya dengan dibantu tersangka D.
Sementara ini lebih dari Rp17 miliar dana nasabah Citibank telah digelapkan MD. Sejauh ini, penyidik Polri telah memeriksa saksi sebanyak 13 orang terdiri dari karyawan bank dan tiga korban selaku pelapor. (umi)
Fosil Tertua di Bumi Ternyata Cuma Kristal Mineral
INILAH.COM, Jakarta- Dua puluh tahun lalu, ilmuwan memuji penemuan penting berupa fosil tertua di Bumi yang ditemukan di batuan Australia. Kini, studi mahakarya itu terbantahkan. Kenapa?
Berdasarkan analisis struktur mikroskopis terbaru, batuan yang dianggap mengandung mikroba berusia 3,5 miliar tahun itu ternyata hanyalah serangkaian batu yang berisi kristal mineral.
Penemuan itu menyarankan agar para ahli astrobiologi berhati-hati melakukan labelisasi kehidupan alien pada batu di Mars. Buktinya, ilmuwan masih kesulitan menemukan bukti kehidupan awal di Bumi.
Ahli dari University of Kansas, Amerika Serikat, awalnya tidak percaya dengan keberadaan karbon, materi awal kehidupan, pada batuan di kawasan Apex Chert, Plbara, barat Australia.
Mereka lalu mengiris batuan itu dengan tebal 300 mikron, sekitar tiga kali diameter rambut manusia, lalu mempelajarinya di bawah mikroskop.
Ternyata, bukan karbon yang ditemukan melainkan batuan kuarsa dan mineral haematite.
"Ini merupakan kejadian lucu di dunia ilmu pengetahuaan saat Anda melakukan sesuatu yang bisa mengubah sesuatu 180 derajat. Kami ternyata menemukan sesuatu yang lebih rumit dari dugaan sebelumnya,” ujar salah satu penulis studi, Craig Marshall. [mor]
Berdasarkan analisis struktur mikroskopis terbaru, batuan yang dianggap mengandung mikroba berusia 3,5 miliar tahun itu ternyata hanyalah serangkaian batu yang berisi kristal mineral.
Penemuan itu menyarankan agar para ahli astrobiologi berhati-hati melakukan labelisasi kehidupan alien pada batu di Mars. Buktinya, ilmuwan masih kesulitan menemukan bukti kehidupan awal di Bumi.
Ahli dari University of Kansas, Amerika Serikat, awalnya tidak percaya dengan keberadaan karbon, materi awal kehidupan, pada batuan di kawasan Apex Chert, Plbara, barat Australia.
Mereka lalu mengiris batuan itu dengan tebal 300 mikron, sekitar tiga kali diameter rambut manusia, lalu mempelajarinya di bawah mikroskop.
Ternyata, bukan karbon yang ditemukan melainkan batuan kuarsa dan mineral haematite.
"Ini merupakan kejadian lucu di dunia ilmu pengetahuaan saat Anda melakukan sesuatu yang bisa mengubah sesuatu 180 derajat. Kami ternyata menemukan sesuatu yang lebih rumit dari dugaan sebelumnya,” ujar salah satu penulis studi, Craig Marshall. [mor]