Moms ajari anak sikat gigi. (Foto: Google)
MESKI masih bayi, Moms harus rajin menyikat giginya. Hal ini untuk menyiasati untuk terhindari dari masalah gigi dan mulut bayi.
Berikut beragam masalah gigi dan mulut bayi, seperti dijelaskan dr Eva Fauziah SpKGA dari Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
- Erupsi gigi susu yang terjadi lebih dini (natal dan neonatal)
Hal ini termasuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Gigi natal terjadi pada bayi saat lahir sudah memiliki gigi. Tumbuhnya tidak tentu, bisa di bagian depan, atas atau bawah tapi jarang di bagian belakang, sebanyak satu buah. Sedangkan gigi neonatal adalah erupsi gigi (gigi tumbuh) dini yang terjadi baru pada bulan pertama setelah kelahiran.
Pada kasus natal dan neonatal, belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi. Penanganan dilakukan dengan melihat apakah gigi erupsi dini ini mengganggu atau tidak, utamanya saat menyusui. Apabila sangat mengganggu sebaiknya dicabut.
- Bercak putih pada lidah
Lidah memang menyimpan mikroba sehingga harus selalu dibersihkan setiap kali membersihkan gigi dan sesudah minum susu. Jika dibiarkan, bakteri pada lidah semakin lama akan semakin menumpuk. Tanda-tandanya, ada bercak-bercak putih atau sariawan di lidah.
- Fracture / gigi patah
Pada bayi usia 9 -12 bulan yang mulai belajar berjalan, tak sedikit yang terjatuh saat belajar berjalan sehingga gigi depannya terbentur lantai. Hal ini menyebabkan gigi bayi tersebut fracture. Bila bayi mengalami fracture pada gigi sebaiknya langsung dibawa ke dokter gigi agar dapat dilakukan perawatan dengan segera.
- Caries/gigi berlubang
Salah satu pernyebab terjadinya caries gigi adalah makanan yang banyak mengandung gula dan lengket sehingga menempel di gigi. Jika makanan ini terus dibiarkan menempel di gigi tanpa dibersihkan, akan membuat gigi si kecil berlubang.
Sumber penyebab terjadinya caries antara lain kebiasaan tidak membersihkan gigi dan mulut bayi setelah ia minum ASI atau susu botol. Susu mengandung pemanis yang sangat mudah menempel pada gigi. Makanan yang menempel di gigi akan menjadi makanan lezat bagi bakteri perusak. Keadaan ini akan menimbulkan terbentuknya plak dan bila tidak dibersihkan dapat merusak permukaan gigi sehingga terjadi caries.
Selain itu, kebiasaan mengemut makanan juga dapat menyebabkan terbentuknya caries gigi. Perlu Moms ketahui, 1-3 menit sesudah makanan berada di dalam mulut, akan terjadi peningkatan keasaman yang disukai bakteri penyebab gigi berlubang. Kira-kira 30 menit kemudian, tingkat keasaman dalam mulut kembali normal (suasana basa). Nah, jika si kecil punya kebiasaan mengemut makanan berarti tingkat keasaman dalam mulutnya lebih sering tinggi dan jarang kembali dengan cepat ke keadaan normal.
(Mom& Kiddie//tty)